Minggu, 18 Maret 2018

Mulai Klub Vespa hingga Banjar Kompak Dukung Koster-Ace dan AMAN

Mulai Klub Vespa hingga Banjar Kompak Dukung Koster-Ace dan AMAN

20 Februari 2018
Klub penggemar Vespa mendukung Koster-Ace dan Paket AMAN di Pilkada Serentak 2018. (Ist)

Gianyar, suarabali.com – Dukungan masyarakat dari berbagai pelosok daerah di Gianyar terus mengalir kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace) dan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra – Anak Agung Gede Mayun (Paket AMAN).
Koster-Ace dan Paket AMAN merupakan pasangan calon “Satu Jalur” yang diusung PDI Perjuangan pada Pilkada serentak yang dilaksanakan pada 27 Juni 2018.
Pada 17 Februari lalu, krama Banjar Delod Pangkung, Desa Sukawati mendeklarasikan kebulatan tekad mendukung dan memenangkan Koster-Ace dan paket AMAN. Seluruh krama Banjar Delod Pangkung kompak hadir dalam deklarasi tersebut, termasuk seluruh prajuru adat dan dinas Desa Sukawati, serta pengurus Ranting dan Anak Ranting PDI Perjuangan di desa setempat.
Deklarasi kebulatan tekad masyakarat tersebut disaksikan langsung oleh Paket AMAN yang hadir pada acara tersebut. Hadir pula sejumlah tim pemenangan yang mendampingi paket AMAN, di antaranya, Kadek Diana yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, dan Ketut Sudarsana.
“Acara kebulatan tekad di Banjar Delod Pangkung, Desa Sukawati dihadiri oleh seluruh warga yang jumlahnya 600 orang. Mereka sepakat mendukung Koster-Ace dan AMAN. Bersepakat memenangkan paket ini dengan target 80 persen,” kata Kadek Diana.
Mereka mendukung Koster-Ace dan paket AMAN, karena kedua pasangan itu sudah banyak membantu masyarakat Gianyar. “Sudah terbukti dan nyata membantu rakyat Gianyar, baik berupa Wantilan, seperangkat Gong, beasiswa, dan lainnya,” jelasnya.
Kedua pasangan calon ini dinilai memiliki komitmen tinggi untuk melesatarikan adat, seni, budaya, dan agama Hindu.
Usai menghadiri acara kebulatan tekad itu, Paket AMAN dan rombongan langsung menghadiri acara gilas di Masceti, Gianyar. Acara ini digelar klub penggemar Vespa, dalam rangka penggalian dana untuk kegiatan sosial yang direncanakan untuk pemugaran Pura Bale Kambang di Malang.
Penggemar Vespa itu juga menyatakan kebulatan tekad untuk mendukung dan memenangkan Koster-Ace dan paket AMAN di Gianyar. Mereka siap door to door ke desa-desa di Gianyar untuk menggalang dukungan bagi kedua pasangan calon yang mengusung tagline kampanye “Salam Satu Jalur” tersebut. (Sir)
SUMBER:http://suarabali.com/mulai-klub-vespa-hingga-banjar-kompak-dukung-koster-ace-dan-aman/

Tokoh Gaek Golkar Justru Dukung Koster untuk Memimpin Bali

Tokoh Gaek Golkar Justru Dukung Koster untuk Memimpin Bali

5 Maret 2018

Acara deklarasi dukungan bagi pasangan Koster-Ace di Denpasar, Minggu (4/3/2018). (Ist)

Denpasar, suarabali.com – Tokoh Puri Ageng Pemecutan Anak Agung Ngurah Manik Parasara yang bergelar Ida Cokorda Pemecutan XI menegaskan, dalam memilih pemimpin Bali hendaknya tidak melihat warna politik, tetapi pada kemampuan bagaimana membawa ke arah yang lebih baik.
Untuk itu, dia menilai I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Koster-Ace) sebagai sosok pemimpin yang diyakini bisa membawa Bali ke arah yang lebih baik.
Menurut Cok Pemecutan, warna politik tidak menjadi masalah. Sebab, secara pribadi  dia mengaku akan mendukung dan menjadikan pemimpin Bali yang benar-benar mampu membangun Bali.
“Jadi, Pak Koster-lah yang baik dan akan bisa menjadi Gubernur Bali,” katanya saat menghadiri deklarasi dukungan bagi pasangan Koster-Ace yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PPP, PKB, dan PKPI, di Denpasar, Minggu (4/3/2018)
Cok Pemecutan merupakan anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Provinsi Bali hadir bersama tokoh adat dan masyarakat di 19 banjar se-Desa Ubung Kaja, yang berlangsung di daerah Indrajaya, Ubung Kaja, Denpasar Utara.
Penglingsir Puri Ageng Pemecutan ini tampak bersemangat saat diminta Koster berbicara di hadapan ratusan massa yang hadir saat deklarasi tersebut.
Meski dirinya sebagai tokoh gaek Golkar, bahkan pendiri partai beringin di Bali, namun untuk urusan Pilkada ini, dia tegas mendukung Koster-Ace. “Pak Koster ini saya kenal sejak lama, sering bersama saya terlibat dalam kepanitiaan pembangunan pura,” ungkapnya.
Dalam Pilgub Bali, dia mengajak masyarakat tidak melihat partai, baik merah atau kuning, tapi melihat kemampuan calon untuk membawa Bali ke arah yang baik.  Dan kemampuan itu, kata dia ada pada sosok Koster.
“Mari, Pilkada ini jangan melihat warna, jangan melihat soroh. Pilih calon yang memiliki kemampuan, pilih Koster-Ace,” tandasnya.
Dia mengajak seluruh kerabat dan keluarga yang masih ada kaitannya dengan Puri Pemecutan agar mencoblos Koster-Ace pada Pilgub 27 Juni 2018.
Dalam deklarasi dukungan untuk pasangan nomor urut 1 berasal dari Banjar Tegal Kauh, Banjar Tegal Kangin, Banjar Liligundi, Banjar Binoh Kaja, Banjar Dauh Kutuh, Banjar Poh Gading, Banjar Anyar Anyar, Banjar Batu Mekaem, Banjar Tulang Ampyang, Banjar Tegal Kori Kaja, Banjar Tegal Kori Kelod, Banjar Uma Sari, Banjar Pemangkelan, Banjar Merta Gangga, Banjar, Banjar Petangan Gede, Banjar Darma Santi, Banjar Puseh, Banjar Griya Nambi dan warga muslim Jalan Irawan. (*)
SUMBER:http://suarabali.com/tokoh-gaek-golkar-justru-dukung-koster-untuk-memimpin-bali/

Ngeteh di Pinggir Jalan, Koster Disambut Hangat Warga Klungkung

Ngeteh di Pinggir Jalan, Koster Disambut Hangat Warga Klungkung

9 Maret 2018
Calon Gubernur Bali Wayan Koster minum teh dan menyantap camilan di warung sederhana di Klungkung. (Ist)

Klungkung, suarabali.com – Kesederhanaan dan sikap merakyat ditunjukkan calon Gubernur Bali Wayan Koster saat bertemu warga di Kabupaten Klungkung. Cagub yang diusung PDIP ini memilih minum teh di warung pinggir jalan bersama warga.
Koster benar-benar sosok merakyat. Lihat saja, dia  tak canggung nongkrong di warung kopi pinggir jalan hingga makan di warung kaki lima.  Seperti di Kabupaten Klungkung usai berkeliling ke beberapa lokasi, Koster menyapa warga Bumi Serombotan. Setelah menerima dukungan dan kebulatan tekad warga Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, secara tiba-tiba Koster meminta agar berhenti di pinggir jalan.
Dia lantas turun dari mobil dan menuju sebuah warung kopi di depan Museum Gunarsa. Koster meminta segelas teh hangat dan menyantap camilan seperti keripik dan makanan ringan lainnya yang dijual di warung sederhana ini.
Usai itu, iring-iringan calon Gubernur Bali nomor urut 1 ini meluncur menuju Pasar Senggol Klungkung. Begitu turun, sejumlah pengunjung pasar langsung menyalaminya. Rupanya warga sudah akrab dengam sosok Koster yang memang sederhana dan merakyat ini. Warga kemudian menyempatkan diri berbincang dan berfoto bersama.
Di pasar yang terletak di jantung kota Kabupaten Klungkung ini, Wayan Koster memang cukup populer. Tak ayal, salam satu jalur yang merupakan jargon pemenangan Koster yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) menggema di sini.
“Salam satu jalur Pak,” kata pedagang durian bernama Wayan Subagia sembari mengangkat jari telunjuknya.
Koster lantas blusukan ke dalam Ppasar Senggol untuk berbincang dengan pedagang dan pengunjung. Dia akhirnya berhenti untuk menyantap kudapan babi guling yang banyak disajikan di pasar ini. (*)
SUMBER:http://suarabali.com/ngeteh-di-pinggir-jalan-koster-disambut-hangat-warga-klungkung/



Koster Akan Tata Pendapatan Pengrajin Pandan Karangasem

Koster Akan Tata Pendapatan Pengrajin Pandan Karangasem

KARANGASEM (BBBTIMES) - Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster menyempatkan diri meninjau kerajinan pandan di Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem. Itu dilakukannya di sela kampanye di Kabupaten Karangasem. Koster memperhatikan dengan detail bagaimana sekitar 40 orang pengrajin itu membuat berbagai macam kerajinan dari daun pandan kering. Sesekali ia ikut membantu pengrajin yamg rata-rata ibu-ibu itu. Sejurus kemudian, ia bertanya mengenai proses pembuatan kerajinan tersebut. 

Kepada Koster, perwakilan pengrajin bernama Agung Sudanti menjelaskan, butuh waktu sekitar satu minggu untuk menghasilkan kerajinan dari daun pandan. Ada banyak kreasi yang dibuat para pengrajin, di antaranya tikar, tas dan topi. 

Saat ini, Agung Sudanti melanjutkan, kelompoknya hanya melakukan proses produksi saja. Sementara untuk penjualannya dibantu oleh pengepul yang berada tak jauh dari desanya. "Dari sana, pengepul itu jual lagi ke daerah Bona, Gianyar. Di sana diolah lagi dan harganya jadi tinggi. Tas ini dijual seharga Rp500-700 ribu," jelas Agung Sudanti sembari menunjukkan tas hasil kerajinan Desa Tumbu, Rabu 14 Maret 2018.

Namun, yang membuat Koster miris saat mengetahui harga jual dari pengrajin ke pengepul. "Kami jual satu picis Rp25 ribu. Untuk modal Rp500 ribu sebulan. Untungnya sekitar Rp5 ribu per picis," jawabnya. Ya, Agung Sudanta mengakui jika mereka terkendala teknologi finishing-nya. "Kami tidak punya alat-alat untuk finishing-nya. Kalau ada, kami sendiri bisa melakukannya," kata dia. 

Bukan Wayan Koster namanya jika tidak langsung menyelesaikan masalah yang dihadapi warga. Tak butuh waktu lama, ia langsung menjawab secara konkret dan menyelesaikan persoalan yamg dihadapi pengrajin pandan di Desa Tumbu. Menurutnya, hal utama yang harus dilakukan oleh pengrajin adalah membentuk kelompok berbadan hukum. Ia langsung meminta kepada kader PDI Perjuangan Karangasem yang dikomando I Gede Dana untuk memfasilitasinya. "Tolong dibantu dibuatkan kelompoknya. Kalau sudah berbadan hukum, kelompok, nanti bisa disalurkan bantuan oleh Pemprov Bali," ujarnya. 

Menurut Koster, badan hukum yang tepat untuk pengrajin pandan ini adalah koperasi. Nantinya, pengrajin yang membuat kerajinan, karya mereka dijual oleh koperasi yang menaunginya. Dengan koperasi pula kebutuhan teknologi finishing bisa direalisasikan. 

"Jadi dari hulu sampai hilir selesai. Mereka yang membuat kerajinan, di-finishing, lalu koperasi yang menjualnya. Kan, mereka-mereka juga anggota koperasinya. Kalau perlu, ajak sekalian petani pandannya jadi anggota koperasi," saran calon gubernur yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati itu. 

Jika sudah terbentuk badan hukum berupa koperasi, Koster juga meminta agar direkrut tenaga kerja untuk desain hasil karya pengrajin. "Jadi nanti sudah langsung siap jual, tidak perlu lagi melalui pengepul. Harus diputus itu agar pendapatan pengrajin bertambah. Kalau sekarang hasil kerajinannya dijual Rp25 ribu, dengan pola itu harga jualnya langsung Rp500-700 ribu. Langsung pengrajin yang dapat," papar calon Gubernur Bali yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKB, PPP dan PKPI itu.

Sementara untuk pemasarannya, Koster memikiki dua skema. Pertama, ia menyarankan agar nantinya koperasi mengontrak toko di tempat-tempat wisata. Produk kerajinan Desa Tumbu adalah barang-barang-barang yang dijual di sana. "Atau skema kedua, koperasi yang menyalurkan produk kerajinan di sini kepada toko-toko yang banyak tersebar di daerah wisata seperti di Candidasa, Taman Ujung maupun obyek wisata di Denpasar, Gianyar dsn Badung. Kan bisa dikerjasamakan. Polanya nanti bisa bagi hasil atau lainnya, yang penting adil," demikian Koster.*
SUMBER:http://bbbtimes.com/Politik/details/2822/Koster-Akan-Tata-Pendapatan-Pengrajin-Pandan-Karangasem

KBS-ACE JANJIKAN PENDAMPINGAN PETANI GARAM KARANGASEM

KBS-ACE JANJIKAN PENDAMPINGAN PETANI GARAM KARANGASEM

KARANGASEM (BBBTIMES) - Petani garam Kecamatan Manggis Karangasem mempercayai program calon Gubernur san Wakil Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) yang dituangkan dalam konsep "Nangun Sat Kerthi Loka Bali".
Menurut Koster, Bali memiliki tiga wilayah utama penghasil garam yakni Buleleng, Jembrana dan Karangasem. 
"Ketiga kabupaten ini penghasil garam. Di sini kan sudah ada koperasinya. Nanti, koperasi yang seluruhnya akan mengurusi garam ini mulai dari pengolahan hingga pemasarannya," kata Koster di Karangasem, Rabu (14/3).
Hal itu disampaikan ketika dialog petani garam dengan Paslon Koster-Ace yang digelar di Banjar Dinas Pengalon, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis.
Ia mengatakan, potensi pasar Bali cukup besar, nantinya akan melakukan kajian mengenai kebutuhan garam masyarakat Pulau Dewata.
Untuk itu, pihaknya menjanjikan akan memberikan pendampingan tenaga ahli yang ditunjuk oleh Pemprov Bali kelak ketika ia terpilih sebagai Gubernur Bali. 
"Kita jadikan koperasinya seluruhnya untuk menghasilkan, mengolah dan menjual garam. Serta pemasarannya ditangani Pemprov Bali. Nanti aturannya kita buat," ujarnya. 
Tak hanya itu, Koster juga ingin meningkatkan kualitas garam dengan memanfaatkan teknologi
Sementara itu, Ketua Kelompok Nelayan Banjar Dinas Pengalongan, Wayan Kuat Giarta menyambut baik atensi khusus Paslon KBS-Ace yang memberikan perhatian kepada petani garam.
"Kami mengalami beberapa hal yang menjadi kendala petani garam, salah satunya adalah mesin penarik air dan meja," ujarnya. (ART/*)
SUMBER:http://bbbtimes.com/Politik/details/2823/KBS-ACE-JANJIKAN-PENDAMPINGAN-PETANI-GARAM-KARANGASEM

Sabtu, 17 Maret 2018

Demi Kelestarian Budaya, Koster Gagas KB 4 Anak di Bali

Demi Kelestarian Budaya, Koster Gagas KB 4 Anak di Bali

KARANGASEM (BBBTIMES) - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) menggelar kampanye di sejumlah titik di Kabupaten Karangasem. Salah satunya adalah menggelar simakrama dengan ratusan warga di Banjar Bengkel, Desa Antiga, Kecamatan Manggis.      
Sejumlah program kerja disampaikan oleh Koster. Salah satunya di bidang kependudukan. Calon gubernur yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PPP, PKB dan PKPI itu menggagas agar program Keluarga Berencana (KB) yang merupakan program pusat dimodifikasi dalam penerapannya di Bali.
Dalam praktiknya, program KB mewajibkan kepada penduduk Indonesia untuk membatasi keluarga hanya memiliki dua anak. Namun, program itu ternyata berbenturan dengan adat, kultur dan budaya Bali. 
Program KB dua anak pada akhirnya memutus generasi Bali yang sudah sekian lama ada secara turun temurun. Pada pelaksanaannya, program KB memutus generasi Nyoman dan Ketut yang akhirnya hilang. Ya, struktur anak dalam satu keluarga di Bali memang terdiri dari empat orang. Anak pertama biasa diberi nama Gede, Putu atau Wayan. Anak kedua Made atau Kadek. Sementara anak ketiga Nyoman atau Komang. Sedangkan anak keempat Ketut. 

"Kalau program KB dua anak, berarti ada generasi Bali yang hilang yakni Nyoman (atau Komang) dan Ketut. Bali kehilangan kultur dan budaya," kata Koster, Rabu 14 Maret 2018. Selama ini, kata Koster, masyarakat Bali adalah warga yang paling patuh terhadap program KB. Tetapi, tak ada imbal balik apapun yang setimpal atas kepatuhan tersebut. 
Ke depan, Koster ingin agar program KB khusus di Bali dimodifikasi dari dua anak menjadi empat anak. Tujuannya agar tak ada generasi Bali yang hilang. "Saya ingin KB minimum empat anak agar kultur dan budaya kita tidak hilang. Sekian lama generasi kita hilang karena program KB dua anak," kata dia. 
Selain hilangnya generasi, ada pula kerugian Bali dalam bidang penganggaran. Sebagai wakil rakyat asal Bali yang duduk di Badan Anggaran DPR RI, Koster faham betul bagaimana dana dikucurkan kepada daerah. "Semua itu dihitung pada jumlah manusia. Misalnya dana BOS, itu dihitungnya berdasarkan jumlah komposisi penduduk di satu wilayah," ujarnya. 
"Jadi, semakin sedikit jumlah orang, semakin sedikit pula bantuan yang didapat," papar dia. Koster menilai kebijakan KB dua anak tak tepat diterapkan di Bali. Ke depan, ia akan melobi pemerintah pusat agar Bali bisa diberikan kekhususan untuk melaksanakan program KB empat anak. 
Menurutnya, tak ada yang perlu ditakutkan dengan program KB empat anak yang digagasnya. Sebab, saat ini semua sudah ditanggung oleh pemerintah. "Tidak ada lagi alasan banyak anak akan miskin, karena semua sudah dilayani, ditanggung oleh pemerintah. Sekolah dibiayai negara, kesehatan dan perumahan juga. Lalu, apalagi alasannya?" tanya Koster. 
Untuk memperjuangkan idenya jika disetujui oleh rakyat Bali, Koster siap pasang badan. "Saya akan pasang badan. Kalau tidak berani ambil risiko,  tidur saja di rumah. Gubernur itu mengurusi rakyat. Saya siap ngayah total sekala dan niskala. Saya akan membangun Bali setulus-tulusnya, selurus-lurusnya, agar Bali lebih baik dengan konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Tidak ada ragu-ragu, saya sudah siap," tegas dia. 
Sementara itu, tokoh masyarakat Banjar Bengkel, Wayan Suwita Ariana mendukung penuh gagasan Koster. Ia bersama warga siap mendukung, memenangkan dan memilih Koster-Ace pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 27 Juni. "Program kerja beliau sudah terealisasi jauh sebelum beliau mencalonkan diri menjadi gubernur. Sudah konkret. Kami siap mendukung, memenangkan dan memilih Koster-Ace," ujarnya.*
sumber;http://bbbtimes.com/Politik/details/2818/Demi-Kelestarian-Budaya-Koster-Gagas-KB-Anak-di-Bali

Koster Bawa Solusi, Kelompok Nelayan dan Petani Garam di Karangasem Kompak “Satu Jalur”


Koster Bawa Solusi, Kelompok Nelayan dan Petani Garam di Karangasem Kompak “Satu Jalur”



KARANGASEM, POS BALI.ID- Sebanyak 12 kelompok nelayan di Banjar Dinas Pengalon, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis menyatakan dukungan kepada calon Gubernur san Wakil Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace). 
Mereka menyatakan kebulatan tekad memenangkan dan memilih paket yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKB, PPP dan PKPI tersebut, Rabu (14/3/2018). “Kami ada 12 kelompok di sini. Untuk pemilih di Desa Antiga Kelod ada 4.073 suara. Sementara di Banjar Dinas Pengalongan ada 1.200 suara. Kami siap mendukung dan memilih Koster-Ace pada Pilgub Bali 27 Juni mendatang,” kata Ketua Kelompok Nelayan Banjar Dinas Pengalongan, Wayan Kuat Giarta.
Dalam dialog yang digelar di pinggir pantai itu Giarta menyampaikan beberapa hal yang menjadi kendala petani garam selama ini. Salah satunya adalah mesin penarik air dan meja. Ia percaya program Koster-Ace yang dituangkan dalam konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
“Kami sudah tahu dalam program Bapak salah satunya ada yang memberi perhatian khusus dengan nelayan, dalam hal ini petani garam,” katanya. 
Menjawab hal itu, Koster mengaku sudah tahu persoalan yang dihadapi nelayan. Jauh sebelum ia rumuskan konsepnya, ia terlebih dahulu menggali agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 
Persoalan garam, Koster melanjutkan, salah satu hal yang akan diprioritaskannya. “Kita hitung berapa kebutuhan dan berapa kita bisa memenuhi kebutuhan garam kita. Akan saya cek. Saya mau mengembangkan industri garam,” ujar Koster. 
Potensi penghasil garam di Bali menurut Koster ada tiga wilayah utama yakni Buleleng, Jembrana dan Karangasem. “Tiga kabupaten ini penghasil garam. Di sini kan sudah ada koperasinya. Nanti, koperasi yang seluruhnya akan mengurusi garam ini mulai dari pengolahan hingga pemasarannya,” katanya. 
Proses pendampingan akan diberikan oleh tenaga ahli yang ditunjuk oleh Pemprov Bali kelak ketika ia terpilih sebagai Gubernur Bali. “Kita jadikan koperasinya seluruhnya untuk menghasilkan, mengolah dan menjual garam. Pemasarannya ditangani Pemprov Bali. Nanti aturannya kita buat,” papar dia. 
Tak hanya itu, Koster juga ingin meningkatkan kualitas garam yang dihasilkan petani garam di Bali. “Teknologinya kita pikirkan agar menghasilkan garam dengan kualitas yang baik. Nanti saya akan ke sini lagi,” tutup Koster.(*)
sumber:https://www.posbali.id/koster-bawa-solusi-kelompok-nelayan-dan-petani-garam-di-karangasem-kompak-satu-jalur/




KBS-ACE KEMBALI TERIMA DUKUNGAN DI BUMI LAHAR

KBS-ACE KEMBALI TERIMA DUKUNGAN DI BUMI LAHAR

KARANGASEM (BBBTIMES) - Arus dukungan kembali datang kepada Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) terus megalir deras dari warga di Kabupaten Karangasem. Salah satu dukungan datang dari berbagai komunitas di Gumi Lahar. Tokoh masyarakat Desa Tegalinggah, Kecamatan Karangasem, Komang Sudanta menginisiasi pertemuan tersebut. Hadir di antaranya komunitas Indonesia Tionghoa Indonesia (INTI), Karangasem Scooter Club, ORARI, komunitas warga Muslim Karangasem dan sejumlah komunitas lainnya. 
Ia menjelaskan, komunitas-komunitas tersebut sepakat untuk satu jalur mendukung, memenangkan dan memilih Koster-Ace pada Pemilihan Gubernur (Pilgub)  Bali 27 Juni mendatang.
"Jadi hari ini, meski bukan kebulatan tekad, tetapi kami sudah brrkomitmen untuk memberi dukungan secara riil kepada Koster-Ace," ujar Sudanta, Rabu 14 Maret 2018. Di Desa Tegallinggah sendiri terdapat lima banjar. Selama ini, ia terus bergerilya memenangkan Koster-Ace di Tegallinggah.
"Responnya cukup bagus. Penetrasi kita sudah baik. Komunikasi dengan banjar-banjar juga terus berjalan. Artinya, kami optimistis merebut 60 persen suara di Karangasem," ujarnya. 
Sementara itu, Cagub Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang menerima dukungan itu mengucapkan terima kasih atas komitmen yang diberikan. Ia memaparkan proses awalnya sehingga mau mendampingi Wayan Koster pada Pilgub Bali 27 Juni. Begitu Koster memaparkan keinginannya untuk ngayah dengan tulus kepada Bali, pria dengan panggilan karib Cok Ace itu langsung menyetujuinya.
Keyakinannya bertambah kuat kala Koster memaparkan visi, misi dsn program yang sudah ia buat untuk memimpin Bali ke depan. "Konsepnya bernama Nangun Sat Kerthi Lokal Bali. Artinya, membangun keseimbangan alam Bali beserta isinya. Ini luar biasa," kata Cok Ace. 
Ia kemudian tertatik untuk membedah lebih jauh konsep yang dipaparkan Wayan Koster kala itu. "Saya tertarik untuk membangun Bali. Apa yang tidak dan sudah seimbang. Bagaimana caranya menyeimbangkan. Ini kan tantangannya. Terus terang, kekuatannya visi misinya yang digagas ini luar biasa," ujar Cok Ace. 
Pada kesempatan itu Cok Ace memaparkan program prioritas yang menjadi unggulan seperti pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, peumahan, kelestarian adat istiadat dan budaya hingga peningkatan kesejahteraan rakyat.*
sumber:http://bbbtimes.com/Politik/details/2826/KBS-ACE-KEMBALI-TERIMA-DUKUNGAN-DI-BUMI-LAHAR


Selasa, 13 Maret 2018

Sejak di Senayan, Koster Konsisten Perjuangkan Pembangunan Banjar

Sejak di Senayan, Koster Konsisten Perjuangkan Pembangunan Banjar

KARANGASEM - Ratusan warga Banjar Asak, Desa Pretima, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem membulatkan tekad mendukung, memenangkan dan memilih calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 27 Juni mendatang.

Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Kabupaten Karangasem, I Gede Dana memaparkan, warga di Banjar Asak seratus persen siap memilih Koster-Ace pada Pilkada serentak nanti. Aspirasi warga adalah keinginan memperbaiki banjar.

"Komitmen warga di sini dapat diuji pada Pilkada 27 nanti. Kebulatan tekad ini diwujudkan dengan cara memenangkan Koster-Ace di Kabupaten Karangasem," tegas I Gede Dana, Senin (12/3/2018).

Mendapati keinginan warga, Wayan Koster menuturkan jika renovasi dan pengadaan bale banjar memang merupakan programnya yang dibungkus dalam konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Semasa masih menjadi anggota DPR RI, saban tahun ia memberi bantuan sebanyak 25 wantilan di seluruh Bali. Begitu juga dengan perangkat lainnya yan menjadi keperluan banjar.

"Saya ucapkan terima kasih atas dukungan yang luar biasa dari warga Karangasem, khususnya warga Banjar Asak, Desa Pretima. Luar biasa sekali aura dukungannya dalam memenagkan Koster-Ace," ujar Koster.

Selanjutnya, Koster memaparkan berbagai program prioritas yang akan diusungnya setelah terpilih kelak, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan dasar di Kabupaten Karangasem seperti pendidikan, pekerjaan dan sektor pertanian serta pariwisata.

Usai acara, warga kemudian melakukan simulasi pencoblosan surat suara. Setelahnya, Koster mengikuti megibung massal yang merupakan tradisi Karangasem. Menurut I Gede Dana, ia sengaja menggelar megibung untuk melestarikan budaya tersebut. (*)

sumber:https://www.kabarnusa.com/2018/03/sejak-di-senayan-koster-konsisten-perjuangkan-pembangunan-banjar-di-bali.html

Serap Aspirasi Nelayan, Koster-Ace Siap Bangun TPI di Karangasem

Serap Aspirasi Nelayan, Koster-Ace Siap Bangun TPI di Karangasem

Serap Aspirasi Nelayan, Koster-Ace Siap Bangun TPI di Karangasem
sumber foto :Calon Gubenur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) saat berdialog dengan nelayan di Pantai Prasi (Virgin Beach) di Desa Adat Bugbug, Kabupaten Karangasem, Senin ( 12 Maret 2018)/ist
RedRiceBalinews.com, KARANGASEM
Calon Gubenur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) menyempatkan diri berdialog dengan nelayan di Pantai Prasi (Virgin Beach) di Desa Adat Bugbug, Kabupaten Karangasem, Senin ( 12 Maret 2018)  Di sini, calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PPP, PAN, PKB dan PKPI itu menyempatkan diri berdialog dengan beberapa kelompok nelayan di antaranya Kelompok Nelayan Inti Samudra dan Kelompok Nelayan Giri Samudra.


Beberapa nelayan langsung menyampaikan persoalannya kepada Koster-Ace. Seperti yang disampaikan Ketua Kelompok Nelayan Giri Samudra, I Wayan Sumarna. Ia mengeluhkan beberapa hal. Pertama, berkaitan dengan sarana dan prasarana melaut seperti jukung, jaring dan mesin tempel. Kedua berkaitan dengan bahan bakar yang harganya semakin mahal. Ketiga soal kebutuhan akan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). "Selama ini ikan dari sini didrop semua ke Kusamba, Klungkung. Kami usul agar dibuatkan satu saja pasar ikan di Karangasem agar harga jual tangkapan kami stabil," harap Sumarna, Senin 12 Maret 2018.


Ia meminta kepada Koster-Ace agar lebih memperhatikan nasib nelayan jika kelak terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali pada Pilkada serentak 27 Juni mendatang. Yang ia tahu, kelompok maayarakat lainnya seperti subak dan desa adat sudah mendapat bantuan rutin dari pemerintah tiap tahunnya. "Nah, kalau memungkinkan kami juga bisa mendapat bantuan serupa. Nanti bisa disalurkan kepada kelompok nelayan agar dia yang mendistribusikan bantuan tersebut," ujarnya.


Beda I Wayan Sumarna, lain pula masalah yang dihadapi oleh Komang Sutama. Ia bekerja pada sektor pariwisata di sekitar lokasi. Tugasnya adalah mengajak tamu berkeliling pantai menggunakan jukung. Tiap bulan ia mendapat imbalan senilai Rp1,6 juta.

Mendapati fakta tersebut, Wayan Koster menjamin nelayan di sini akan tersentuh bantuan pemerintah baik itu bansos maupun hibah. Hanya saja, ia meminta kelompok nelayan di sini untuk melengkapi diri dengan persyaratan badan hukum lembaganya.
"Jadi di sini ada kebutuhan seperti jukung, mesin, sarana dan prasarana kebutuhan mereka. Ke depan saya akan usul dibentuk koperasi. Dengan koperasi dia punya lembaga yang mengelola unit usahanya, agar bisa mengembangkan usaha produktif," tutur Koster.

Di sisi lain, untuk mendapatkan dana hibah dan bansos maka kelompok nelayan ini mesti berbadan hukum. Ia lantas meminta kepada kader PDI Perjuangan asal Karangasem, Ni Made Sumiati untuk membantu mengurusi badan hukum kelompok nelayan tersebut.

Di sisi lain, Koster akan menginisiasi agar para nelayan ini mendapat bantuan ringan dari Perbankan. Agar segala keperluan permodalan mereka bisa ter-cover. Untuk Tempat Pelelangan Ikan, Koste menjamin hal itu akan dibangun di Karangasem karena merupakan kebutuhan nelayan.

"Itu pasti akan kita bangun (Tempat Pelelangan Ikan). Di sisi lain kita harus perhatikan jaminan hidup mereka agar memberikan jaminan hidup yang lebih meningkatkan kesejahteraan mereka," katanya. Sementara untuk pekerja di sektor pariwisata, Koster akan meningkatkan pendapatan mer eka minimal sesuai dengan UMK (Upah Minimum Kabupaten)."Kalau perlu nanti kita hadirkan Ibu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti). Saya sudah berkomunikasi dengan beliau agar nanti ke Bali kita pertemukan dengan nelayan. Tujuannya agar nelayan bisa mengakses program kementerian. Kita akan fasilitasi itu," ucap Koster.

Di sisi lain, Cok Ace menegaskan memang sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup warganya. "Sudah menjadi kewajiban pemerintah mensejahterakan rakyatnya sesuai kebutuhan dan karakteristik wilayahnya. Kami akan realisasikan dalam program kerja kami," tutup dia. RRBNC
sumber:https://www.redricebalinews.com/index.php/read/2018/03/12/201803120003/Serap-Aspirasi-Nelayan-KosterAce-Siap-Bangun-TPI-di-Karangasem.html

Ini Cara Koster Memutus Mata Rantai Kemiskinan di Karangasem

Ini Cara Koster Memutus Mata Rantai Kemiskinan di Karangasem

Ini Cara Koster Memutus Mata Rantai Kemiskinan di Karangasem
sumber foto :Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) menggelar kampanye terbatas di Banjar Adat Asak Kawan, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem Senin ( 12 Maret 2018)/ist
RedRiceBalinews.com, KARANGASEM
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) menggelar kampanye terbatas di Banjar Adat Asak Kawan, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem Senin ( 12 Maret 2018).

Di hadapan ratusan peserta itu Koster mengaku mempunya jurus jitu memutus mata rantai kemiskinan di Kabupaten Karangasem. Menurutnya, kunci utama mengentaskan kemiskinan di Karangasem adalah dengan meningkatkan taraf hidup melalui pendidikan. Untuk itu, Koster akan membangun SMA di Karangasem tanpa biaya alias gratis. "Nanti kita bangun SMA di sini yang mirip seperti SMA Bali Mandara yang dibangun oleh Pak Gubernur Made Mangku Pastika di Buleleng. Kita akan bangun itu di Karangasem. Prioritas di Karangasem ini," kata Koster.

Di SMA itu juga nantinya akan dibangun asrama bagi para siswanya agar fokus menimba ilmu. Segala biaya pendidikan ditanggung oleh pemerintah. Untuk tingkat lanjutan, Koster juga akan membangun Akademi Komunitas. Lahannya telah ada milik Pemerintah Provinsi Bali yang terletak di Tulamben. "Ada tanah Pemprov Bali di sana seluas 10 hektar. Nanti Akademi Komunitas ini program pengajarannya Diploma I dan Diploma II di bidang pariwisata dan jurusan lain yang diperlukan bagi masyarakat Karangasem," tuturnya.

"Akademi seperti itu sudah saya bangun di Gianyar tahun 2012 dan di Jembrana tahun 2015. Semua gratis. Aturannya sudah saya buat melalui UU Nomor 12 Tahun 2012," tambah Koster.
Sementara untuk mengatasi pengangguran di Karangasem, calon gubernur yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKB, PPP dan PKPI memiliki gagasan untuk menjalin kerja sama antar-pemerintah provinsi. Koster berjanji akan menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah lainnya untuk menampung tenaga kerja dari Bali, khususnya Kabupaten Karangasem. "Untuk membuka lapangan kerja saya akan bangun kerja sama antar-pemerintah daerah antara Bali dan pemerintah di luar Bali. Nanti kita buat nota kesepahaman antar-pemda untuk menampung tenaga kerja, menampung lulusan dari Bali," papar dia.
Dengan begitu, Koster percaya mata rantai kemiskinan dan pengangguran di Kabupatrn Karangasem akan terentaskan dalam waktu lima tahun. "Kalau ini berjalan masalah kemiskinan dan pengangguran di Karangasem akan selesai dalam waktu lima tahun," tutupnya. RRBNC
sumber:https://www.redricebalinews.com/index.php/read/2018/03/12/201803120001/Ini-Cara-Koster-Memutus-Mata-Rantai-Kemiskinan-di-Karangasem.html

Festival Buah, Solusi Koster Tingkatkan Pendapatan Petani

Festival Buah, Solusi Koster Tingkatkan Pendapatan Petani

Koster dan Cok Ace ketika tiba di Banjar Asak Desa Pretima Kecamatan/Kabupaten Karangasem

Karangasem, balipuspanews.com – Keluh kesah sebagian petani Bali atas minimnya pendapatan, mendapat perhatian Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace).
Hal ini terungkap saat Koster-Ace menggelar kampanye terbatas di Banjar Asak, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Senin (12/3).
Di hadapan ratusan warga, Koster menyatakan ingin meningkatkan pendapatan petani di Bali. Kabupaten Karangasem misalnya, terkenal sebagai penghasil buah salak. Begitu juga dengan daerah-daerah lainnya.
Untuk meningkatkan pendapatan petani, selain mewajibkan hotel membeli produk buah lokal Bali, Koster juga menggagas diadakannya Festival Buah Lokal.
“Misalnya saat musim panen salak kita bikin Festival Salak. Nanti di dalamnya ada lomba makan buah salak bagi turis. Misalnya, lombanya siapa yang kuat makan buah salak sebanyak 1 kilogram dalam waktu 30 menit. Yang menang dapat hadiah,” kata Koster disambut tawa ratusan warga.
Begitu pula halnya ketika musim panen raya buah-buahan lokal lainnya. Bagi Koster, hal itu mungkin saja dilakukan. Ia menjelaskan, sesungguhnya wisatawan, baik itu domestik maupun mancanegara, sangat menyukai buah lokal asli Bali. Ia mengenang masa-masa kuliah di Institut Teknologi Bandung. Saban pulang usai liburan semester, Koster selalu membawa salak sebagai buah tangan untuk teman-teman lnya di kampus.
“Ada satu teman saya namanya Gunawan Putra Jaya. Dia yang selalu menghabiskan salak yang saya bawa. Tidak sampai 30 menit 1 kilogram salak dia habisin,” ujarnya mengenang masa lalu saat kuliah.
Dari pengalaman itu, Koster menyebut bukan tak mungkin Festival Buah Lokal akan digelar. “Nanti gubernurnya, bupatinya ikut lomba di festival itu. Saya akan berusaha keras agar pendapatan petani buah kita meningkat minimal 20-30# untungnya. Negara harus hadir untuk rakyatnya,” ujarnya. (bp)
sumber:https://www.balipuspanews.com/festival-buah-solusi-koster-tingkatkan-pendapatan-petani.html

Diperjuangkan Koster, Tahun ini Wantilan Desa Selat Diperbaiki


Diperjuangkan Koster, Tahun ini Wantilan Desa Selat Diperbaiki

sumber foto :Calon Gubernur Bali I Wayan Koster saat mengunjungi wantilan Desa Adat Selat, Klungkung. Atas perjuangan Koster wantilan desa adat selat yang kondisinya memprihatinkan tahun ini mendapatkan dana perbaikan./ist
RedRiceBalinews.com, KLUNGKUNG
Rupanya figur Calon Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster sangat membekas di hati warga Desa Adat Selat, Klungkung. Pasalnya, Koster ketika duduk sebagai anggota DPR RI telah beberapa kali turun ke desa ini, sekaligus memberikan bantuan. Salah satunya yang akan turun tahun ini adalah bantuan untuk pembangunan Wantilan Desa Adat Selat.

Kondisi wantilan desa adat  yang sempat dikunjungi Koster disela-sela deklarasi warga Desa Selat, Sabtu (10 Maret 2018) , sangat memperihatinkan. Stukturnya sudah rusak dan sangat membahayakan, karena terancam roboh. Koster melihat secara langsung kondisi wantilan tersebut. Ia melihat ada sejumlah kerusakan yang memang harus segera diperbaiki,  khususnya atap wantilan.

"Nanti perbaikan wantilan Desa Adat Selat akan menjadi prioritas, supaya warga bisa melakukan kegiatan adat dan lainnya secara normal seperti dulu lagi," katanya. Koster melanjutkan, tahun 2018 ini dipastikan akan cair bantuan dari APBN senilai Rp 500 juta untuk pembangunan wantilan. Anggaran ini bisa turun atas perjuangan Koster di DPR RI.

Ditambahkannya, perbaikan dan pembangunan wantilan yang digunakan warga untuk berbagai macam kegiatan memang menjadi salah satu program prioritasnya nanti. "Jauh sebelum sebagai Cagub, saya sudah konsen terhadap itu. Sekarang kurang lebih sudah sekitar 300-an wantilan yang sudah mendapatkan bantuan," jelasnya.

Tokoh masyarakat setempat mengungkapkan rasa terimakasih. "Kami sudah dari lama telah dibantu oleh beliau terkait berbagai hal yang terkait kepentingan umum untuk warga. Sekarang kami kembali berharap bisa dibantu, karena kami tahu Pak Koster selalu pegang komitmen," ungkapnya. RRBNC
sumber:https://www.redricebalinews.com/index.php/read/2018/03/11/201803110004/Diperjuangkan--Koster-Tahun-ini-Wantilan-Desa-Selat-Diperbaiki.html
    


Senin, 12 Maret 2018

Koster Jamin Kelestarian Tenun Bali Saat Berdialog di Tenganan


Koster Jamin Kelestarian Tenun Bali Saat Berdialog di Tenganan

Karangasem, suaradewata.com - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster - Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) menggelar kampanye di sejumlah titik di Kabupaten Karangasem. Salah satunya, Koster yang didampingi Cok Ace berdialog dengan pengrajin tenun Pegringsingan di Desa Tenganan.
Di desa tua di Bali itu kandidat yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PPP, PKB dan PKPI itu melihat secara langsung proses penenunan kain yang tersohor itu. Koster-Ace juga mendapat penjelasan langsung dari pemilik kerajinan, Nengah Wartawan.
Kepada Koster, Wartawan bercerita jika proses penenunan membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Sementara untuk proses pewarnaan memakan waktu yang cukup lama. Untuk membuat satu warna, misalnya warna merah, dibutuhkan waktu sekitar satu tahun. Proses pewarnaannya juga tak bisa langsung seketika, melainkan per triwulan sekali. "Kalau langsung nanti warnanya bercampur dengan warna yang lain. Makanya tiga bulan sekali agar kering dulu, baru diwarnai lagi," tutur Wartawan, Senin 12 Maret 2018.
Sementara itu, yang paling krusial dari penenunan ini adalah bahan baku. Untuk warna, bahan bakunya diambil dari Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. "Di sana yang terbaik, karena pewarnaan ini dari bahan alami yaitu buah mengkudu dan di sanalah yang terbaik, karena buah mengkudu di sana tumbuh di atas batu kapur," jelas Wartawan. 
Sementara untuk proses dari awal hingga menjadi kain tenun, Wartawan mengaku diperlukan waktu sekitar dua tahun. "Tergantung juga pada panjangnya kain. Minimal dua tahun dari nol sampai jadi kain. Rata-rata kain tenun di sini menyimbolkan laki-laki dan perempuan," katanya. 
Sementara itu, Wayan Koster memastikan agar kain tenun Pegringsingan wajib dilestarikan. "Ini harus dilindungi," tegasnya. Menurut dia, demi kelestarian kain tenun Pegringsingan maka harus diatur mulai dari hulu hingga hilir. 
"Ini harus dari hulu hingga ke hilir diurusi. Hulunya itu kan menjamin ini bisa terus berjalan seperti kebutuhan bahan baku akan benangnya, pewarnanya dan lainnya. Begitu juga dihilir harus dipastikan dengan baik," tutur Koster.
Koster mendapat informasi dari Wartawan jika bahan baku pewarna yakni buah mengkudu mulai hampir sulit dicari. Penyebabnya tak lain karena alih fungsi lahan yang terjadi secara massif di mana-mana. Ke depan, Koster mengusulkan agar dibuat perkebunan yang khusus menanam buah mengkudu agar tenun Pegringsingan tak punah. "Harus ditanam ini buah mengkudunya," ucap Koster. gin/ari
sumber:https://suaradewata.com/read/2018/03/13/201803130005/Koster-Jamin-Kelestarian-Tenun-Bali-Saat-Berdialog-di-Tenganan.html


17 Bendesa Adat di Kecamatan Busungbiu Bulatkan Tekad Dukung Koster-Ace


17 Bendesa Adat di Kecamatan Busungbiu Bulatkan Tekad Dukung Koster-Ace

Buleleng, suaradewata.com- Dukungan kepada calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati seperti tak mengenal waktu. Saban hari ada saja kelompok masyarakat lintas sektoral yang menyatakan dukungan. 
Seperti yang terlihat di Kabupaten Buleleng, di mana belasan Bendesa Adat se-Kecamatan Busungbiu yan menyatakan kebulatan tekad mendukung, memenangkan dan memilih Koster-Ace pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 27 Juni mendatang. Deklarasi kebulatan tekad itu juga dihadiri sekitar 500 krama desa adat. 
Selain karena Koster berasal dari Buleleng, para bendesa itu juga menilai calon yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKB, PPP dan PKPI itu memiliki program realiatis. Di samping itu, baik Koster maupun Cok Ace dinilai sebagai pemimpin merakyat yang tulus memimpin Bali.
Ketua DPC PDP Perjuangan Kabupaten Buleleng sekaligus Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Kabupaten Buleleng, Putu Agus Suradnyana menerima dengan baik aspirasi mereka. Agus Suradnyana mengucapkan terima kasih atas ketulusan belasan bendesa yang sudah mempercayakan pikihan politiknya dijatuhkan kepada Koster-Ace.
"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan tulus dari warga masyarakat Buleleng, khususnya 17 bendesa hari ini yang menyatakan kebulatan tekad mendukung, memenangkan dan memilih Koster-Ace sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali pada 27 Juni mendatang," ujar Agus Suradnyana, Senin 12 Maret 2018.
Tak hanya sekadar memberikan dukungan, mereka juga siap ikut berjuang memenangkan Koster-Ace di Bumi Panji Sakti. Mereka juga optimistis target 80 persen kemenangan bagi Koster-Ace dapat tercapai. "Dengan dukungan yang terus menerus dan kerelaan warga bekerja secara tulus berjuang memenangkan Koster-Ace, kami optimistis target perolehan suara di Buleleng bukan hal mustahil, bahkan amat realistis," tutur Agus Suradnyana. tim/gin/sar
sumber:https://suaradewata.com/read/2018/03/13/201803130001/17-Bendesa-Adat-di-Kecamatan-Busungbiu-Bulatkan-Tekad-Dukung-KosterAce.html

Mulai Klub Vespa hingga Banjar Kompak Dukung Koster-Ace dan AMAN

Mulai Klub Vespa hingga Banjar Kompak Dukung Koster-Ace dan AMAN 20 Februari 2018 Klub penggemar Vespa mendukung Koster-Ace dan Paket...